Kecanduan Drama Asia
Sekarang adalah era
dimana drama asia berjaya, karya seni ini sangat digemari oleh orang-orang di
seluruh dunia mulai dari kalangan anak-anak, remaja sampai orang tua. Drama asia
yang paling banyak digemari keberadaannya
berasal dari negara Jepang,
Taiwan, Cina, Hongkong, dan Korea. Film yang bergenre drama adalah film yang
bersambung. Di Indonesia drama asia sangat sering ditayangkan karena
penggemarnya sangat banyak, tidak tanggung-tanggung dalam 1 hari penayangan
drama asia bisa mencapai 4 kali dengan judul drama yang berbeda, dari mulai
pagi sampai larut malam. Drama asia yang sering ditayangkan dilayar tv Indonesia
berasal dari negara Korea,Taiwan dan Hongkong, bahkan pada saat kita masih
kecil tidak terlepas dari tontonan drama asia seperti Legenda Ular Putih, Kabut
Cinta dan yang paling sering ditonton adalah film Kera Sakti yang berasal dari
Hongkong, pertama kali tayang tahun 1978 terdiri atas 52 episode yang dibagi menjadi
2 season walaupun tayang pada tahun 1978 tapi ketika kita SD tahun 2000an kita
bisa menikmati film tersebut dalam versi Indonesia karena penggemar filmnya
yang sangat banyak dan meminta untuk ditayangkan kembali. Ingatan kita tidak
hanya terhenti pada film yang berasal dari hongkong yang terbilang jadul, tapi masih
ada dorama jepang yang membuat kita sedih sekaligus termotivasi untuk berjuang
dalam hidup yaitu dorama One Liter Of
Tears dorama ini menceritakan tentang seorang perempuan yang berjuang hidup
dalam melawan penyakit Spinicerebellar degeneration jenis penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, tayang pada tahun 2005 dengan jumlah episode 11. Tidak hanya drama
hongkong dan jepang, masih banyak drama yang dapat membuat kita nostalgia
seperti drama Endless Love yang
tayang tahun 2000 tentang anak yang tertukar antara anak keluarga orang kaya
dan miskin yang penuh dengan cerita mengharukan,I’m Sorry I Love You (2004), Memories In Bali (2004), Winter Sonata
(2002), Full House (2004), Coffee Prince (2007), Sassy Girl Chun Hyang (2005),
Princess Hours (Goong-2006), Hwang Jin Yi (2006), Jewel In The Palace (2003),
dan masih banyak lagi. Karena genre drama yang disajikan tidak selalu romance,
ada yang berbau tentang sejarah kerajaan seperti The Great Queen Seondeuk film tersebut menjadi hiburan keluarga
yang dapat ditonton oleh siapa saja. Drama asia memiliki pemain dengan fisik
yang hampir sama terlihat dari mata yang sipit, kulit putih dan pemain utama
yang cantik dan tampan membuat orang asia iri melihatnya. Kalau bertanya-tanya tentang film yang dapat
membuat nostalgia pasti tidak jauh dari drama asia dan kartun. Maka dari itu
sebenarnya kita sudah kecanduan drama asia dari semenjak kita kecil.
Salah satu alasan kenapa drama asia banyak digemari oleh
khalayak banyak terutama drama korea adalah mereka memiliki genre drama yang
menarik dan unik seperti romance, comedi, melow,sejarah kerajaan, dramatic,
adventure, magic, rata-rata memiliki alur yang tidak monoton membuat orang yang
menontonnya penasaran, selalu terpikir dikepala tentang bagaimana jalan cerita
episode berikutnya. Memang sedikit berlebihan tetapi terlepas dari asal drama
tersebut, seseorang yang menonton drama asia akan merasa ketagihan karena jalan
ceritanya yang membuat penasaran. Selain dari jalan cerita yang unik, drama
asia memiliki daya tarik lainnya seperti pemeran drama yang good looking mereka memiliki paras
cantik dan tampan membuat orang yang menonton betah didepan layar tv, style
yang mereka gunakan menjadi sorotan fashion dikalangan remaja.
Orang yang terus menerus menonton drama asia akan
cenderung mengetahui budaya negara tersebut, mengenal bahkan menggunakan bahasa
negara tersebut, tertarik akan style
fashion yang dikenakan para pemain drama cenderung tidak menggunakan produk
dalam negeri. Sebuah drama asia baik yang berasal dari korea atau taiwan paling
sedikit terdiri atas 12 episode umunya 16 atau 20 episode tapi ada yang sampai
24 episode paling banyak adalah 50 episode hal tersebut karena drama yang
ditayangkan memiliki rating yang tinggi dan banyak digemari penonton. Dengan
durasi 1 jam lebih perepisode. Dengan durasi dan episode yang banyak untuk satu
film, mengakibatkan orang yang sudah ketagihan menonton drama akan bergadang
menyelesaikan satu buah film. Dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi kalau filmnya
banyak di skip mungkin 8 jam untuk 16 episode sudah cukup. Namun begitulah cara
sebagian orang untuk mengisi waktu luang, hari libur dan kebosanan yang
berkelanjutan. Kecanduan nonton drama tidak hanya dirasakan oleh kalangan
remaja, bahkan orang dewasa atau ibu-ibu rumah tangga menjadikan hal tersebut
sebagai bahan pembicaraan. Kecanduan menonton drama sama halnya dengan
kecanduan membaca novel, kedua karya seni ini membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk memahami isinya. Disamping menguras otak untuk menonoton atau membaca,
dua-duanya dapat menyebabkan gangguan mata karena sering nongkrong depan layar kaca
tv dan posisi membaca yang tidak benar.
Tidak ada saran khusus untuk menghilangkan kecanduan
menonton drama asia, tapi orang yang sudah kecanduan menonton drama lebih baik
mengatur waktu yang baik antara menonton, tidur dan melakukan kewajiban,
menahan diri untuk tidak menonton drama saat akan menghadapi ujian atau
persentasi sangatlah penting bagi orang yang sudah kecanduan, memang hal
tersebut susah tapi mau bagaimana lagi, sebagai seorang yang menjadi korban
kecanduan drama asia, saya telah menonton pulahan drama namun film tersebut masih
terekam dikepala dan membuat saya ingin menontong film tersebut berulang-ulang
namun ketika akan menghadapi ujian saya hanya mengurangi durasi nonton dramanya
dari 3-4 jam perhari menjai 1-2 jam perhari. Sangatlah penting untuk tidak
terpokus pada menonton drama, supaya kita dapat berfikir secara reailitis tidak
terbawa arus cerita dalam drama.