What Time Is It?

What Time Is It?
Family of Natural Science 5

Selasa, 12 Maret 2013

Kecanduan Drama Asia (Esai)


Kecanduan Drama Asia


Sekarang adalah era dimana drama asia berjaya, karya seni ini sangat digemari oleh orang-orang di seluruh dunia mulai dari kalangan anak-anak, remaja sampai orang tua. Drama asia yang paling banyak digemari keberadaannya  berasal dari negara  Jepang, Taiwan, Cina, Hongkong, dan Korea. Film yang bergenre drama adalah film yang bersambung. Di Indonesia drama asia sangat sering ditayangkan karena penggemarnya sangat banyak, tidak tanggung-tanggung dalam 1 hari penayangan drama asia bisa mencapai 4 kali dengan judul drama yang berbeda, dari mulai pagi sampai larut malam. Drama asia yang sering ditayangkan dilayar tv Indonesia berasal dari negara Korea,Taiwan dan Hongkong, bahkan pada saat kita masih kecil tidak terlepas dari tontonan drama asia seperti Legenda Ular Putih, Kabut Cinta dan yang paling sering ditonton adalah film Kera Sakti yang berasal dari Hongkong, pertama kali tayang tahun 1978 terdiri atas 52 episode yang dibagi menjadi 2 season walaupun tayang pada tahun 1978 tapi ketika kita SD tahun 2000an kita bisa menikmati film tersebut dalam versi Indonesia karena penggemar filmnya yang sangat banyak dan meminta untuk ditayangkan kembali. Ingatan kita tidak hanya terhenti pada film yang berasal dari hongkong yang terbilang jadul, tapi masih ada dorama jepang yang membuat kita sedih sekaligus termotivasi untuk berjuang dalam hidup yaitu dorama One Liter Of Tears dorama ini menceritakan tentang seorang perempuan yang berjuang hidup dalam melawan penyakit Spinicerebellar degeneration jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tayang pada tahun 2005 dengan jumlah episode 11. Tidak hanya drama hongkong dan jepang, masih banyak drama yang dapat membuat kita nostalgia seperti drama Endless Love yang tayang tahun 2000 tentang anak yang tertukar antara anak keluarga orang kaya dan miskin yang penuh dengan cerita mengharukan,I’m Sorry I Love You (2004), Memories In Bali (2004), Winter Sonata (2002), Full House (2004), Coffee Prince (2007), Sassy Girl Chun Hyang (2005), Princess Hours (Goong-2006), Hwang Jin Yi (2006), Jewel In The Palace (2003), dan masih banyak lagi. Karena genre drama yang disajikan tidak selalu romance, ada yang berbau tentang sejarah kerajaan seperti The Great Queen Seondeuk film tersebut menjadi hiburan keluarga yang dapat ditonton oleh siapa saja. Drama asia memiliki pemain dengan fisik yang hampir sama terlihat dari mata yang sipit, kulit putih dan pemain utama yang cantik dan tampan membuat orang asia iri melihatnya.  Kalau bertanya-tanya tentang film yang dapat membuat nostalgia pasti tidak jauh dari drama asia dan kartun. Maka dari itu sebenarnya kita sudah kecanduan drama asia dari semenjak kita kecil.
            Salah satu alasan kenapa drama asia banyak digemari oleh khalayak banyak terutama drama korea adalah mereka memiliki genre drama yang menarik dan unik seperti romance, comedi, melow,sejarah kerajaan, dramatic, adventure, magic, rata-rata memiliki alur yang tidak monoton membuat orang yang menontonnya penasaran, selalu terpikir dikepala tentang bagaimana jalan cerita episode berikutnya. Memang sedikit berlebihan tetapi terlepas dari asal drama tersebut, seseorang yang menonton drama asia akan merasa ketagihan karena jalan ceritanya yang membuat penasaran. Selain dari jalan cerita yang unik, drama asia memiliki daya tarik lainnya seperti pemeran drama yang good looking mereka memiliki paras cantik dan tampan membuat orang yang menonton betah didepan layar tv, style yang mereka gunakan menjadi sorotan fashion dikalangan remaja.
            Orang yang terus menerus menonton drama asia akan cenderung mengetahui budaya negara tersebut, mengenal bahkan menggunakan bahasa negara tersebut,  tertarik akan style fashion yang dikenakan para pemain drama cenderung tidak menggunakan produk dalam negeri. Sebuah drama asia baik yang berasal dari korea atau taiwan paling sedikit terdiri atas 12 episode umunya 16 atau 20 episode tapi ada yang sampai 24 episode paling banyak adalah 50 episode hal tersebut karena drama yang ditayangkan memiliki rating yang tinggi dan banyak digemari penonton. Dengan durasi 1 jam lebih perepisode. Dengan durasi dan episode yang banyak untuk satu film, mengakibatkan orang yang sudah ketagihan menonton drama akan bergadang menyelesaikan satu buah film. Dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi kalau filmnya banyak di skip mungkin 8 jam untuk 16 episode sudah cukup. Namun begitulah cara sebagian orang untuk mengisi waktu luang, hari libur dan kebosanan yang berkelanjutan. Kecanduan nonton drama tidak hanya dirasakan oleh kalangan remaja, bahkan orang dewasa atau ibu-ibu rumah tangga menjadikan hal tersebut sebagai bahan pembicaraan. Kecanduan menonton drama sama halnya dengan kecanduan membaca novel, kedua karya seni ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami isinya. Disamping menguras otak untuk menonoton atau membaca, dua-duanya dapat menyebabkan gangguan mata karena sering nongkrong depan layar kaca tv dan posisi membaca yang tidak benar.
            Tidak ada saran khusus untuk menghilangkan kecanduan menonton drama asia, tapi orang yang sudah kecanduan menonton drama lebih baik mengatur waktu yang baik antara menonton, tidur dan melakukan kewajiban, menahan diri untuk tidak menonton drama saat akan menghadapi ujian atau persentasi sangatlah penting bagi orang yang sudah kecanduan, memang hal tersebut susah tapi mau bagaimana lagi, sebagai seorang yang menjadi korban kecanduan drama asia, saya telah menonton pulahan drama namun film tersebut masih terekam dikepala dan membuat saya ingin menontong film tersebut berulang-ulang namun ketika akan menghadapi ujian saya hanya mengurangi durasi nonton dramanya dari 3-4 jam perhari menjai 1-2 jam perhari. Sangatlah penting untuk tidak terpokus pada menonton drama, supaya kita dapat berfikir secara reailitis tidak terbawa arus cerita dalam drama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar